Analisis Film Seher Karya Lenteng Tedes

Film Seher Karya Lenteng Tedes

Film Seher karya Lenteng Tedes merupakan sebuah potret mendalam tentang kehidupan masyarakat Sasak di pedesaan, yang dikemas dalam narasi penuh konflik emosional. Film ini tidak hanya menyajikan keindahan alam dan kehidupan sosial masyarakat, tetapi juga menampilkan kisah cinta yang kompleks, dibumbui dengan unsur dendam dan mistisisme yang masih kuat dipegang oleh masyarakat setempat.

1. Latar Kehidupan Pedesaan yang Natural

Film ini menampilkan lanskap alam khas Lombok dengan sawah, perbukitan, dan pasar tradisional sebagai latar utama kehidupan masyarakat. Alam bukan sekadar elemen estetika, tetapi juga menjadi sumber kehidupan utama bagi masyarakat. Mereka masih menggantungkan hidup pada hasil pertanian dan perdagangan di pasar, yang menjadi simbol ketergantungan ekonomi masyarakat pedesaan terhadap alam dan komunitasnya.

2. Konflik Cinta yang Sarat Tradisi dan Dendam

Cerita Seher mengangkat kisah cinta yang unik dan penuh intrik, di mana seorang pria berusaha membalas dendam terhadap wanita yang pernah ia cintai. Ini mencerminkan dinamika hubungan yang masih kental dengan norma-norma sosial dan adat istiadat Sasak. Dalam budaya Sasak, hubungan percintaan sering kali tidak hanya melibatkan dua individu, tetapi juga keluarga dan adat yang mengatur prosesnya, termasuk praktik merariq (penculikan pengantin wanita). Film ini menampilkan bagaimana cinta yang tidak berbalas atau dikhianati dapat berubah menjadi motif balas dendam yang menggerakkan plot.

3. Pengaruh Kekuatan Mistik dalam Masyarakat

Salah satu aspek menarik dalam Seher adalah kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal mistis. Dalam masyarakat Sasak, mistisisme masih menjadi bagian dari kehidupan, baik dalam bentuk kepercayaan kepada dukun, ritual adat, maupun keyakinan terhadap kekuatan gaib yang dapat memengaruhi takdir seseorang. Dalam konteks film ini, kemungkinan unsur mistik digunakan oleh tokoh utama sebagai cara untuk menaklukkan wanita yang ia cintai, baik melalui ilmu gaib, pelet, atau cara-cara lain yang tidak rasional tetapi masih diyakini oleh masyarakat.

Kesimpulan

Film Seher bukan sekadar menampilkan kehidupan masyarakat Sasak yang sederhana dan bergantung pada alam, tetapi juga mengangkat sisi gelap dari hubungan manusia—dendam yang berakar dari cinta. Dengan latar budaya yang kuat dan elemen mistis yang menghidupkan cerita, film ini memberikan gambaran otentik tentang bagaimana tradisi, emosi, dan kepercayaan mistik masih membentuk dinamika sosial di pedesaan Sasak. ....(sw)

Link ; https://youtu.be/uLHlHUY3Ww8?si=LJNZOWA7gp3J75VX